Aku Ingin Kau Tahu Betapa Besar Cintaku kepadamu yang selama ini ada di dalam hatiku, Semua tentangmu sudah tersimpan dalam hati dan ingatanku, tak pernah sedikitpun ku berpaling darimu. Tapi mengapa kamu sampai saat ini tidak menyadariny wahai kasih pujaan yang selalu aku nantikan hadirnya, tanpamu aku benar-benar lemah dan tak berdaya. Dalam sejarah hidupku, satu wanita yang selalu aku nantikan dan aku inginkan, itulah kamu, Lufita Rana.
Bahkan aku tak pernah memperdulikan siapa kamu dan darimana kamu, aku tak peduli dengan latar belakangmu seperti apa, yang aku tahu aku sangat mencintaimu dengan setulus hatiku. Sejar dari awal pertama kali kita bertemu 4 tahun lalu dan kemudian menjalin asmara, sampai sekarang sudah 3,5 tahun kita berpisah, aku masih mencintaimu. Bukan hanya sekedar dikata, bukan hanya di mulut, namun aku juga memperjuangkannya semampu diriku berkorban untukmu.
Namun sepertinya semua itu tidak ada harganya dimatamu, mungkin aku hanya pelampiasan cintamu, namun kamu adalah permata hatiku. Aku mencintaimu lebih dari yang kamu tahu, harus berapa kata aku ucap, harus berapa puisi aku buat, harus berapa besar yang aku korbankan, bahkan aku tak peduli dengan harga diri itu hanya untukmu seorang. Jikapun aku harus berkorban untukmu sampai mati, aku rela dan aku ikhlas, namun tidakkah kau sadari betapa berartinya dirimu untukku?
Sekian lama aku nantikan hadirmu kembali, kini akhirnya kau kembali datang membawa luka lama yang belum terobati. Aku senang dengan hadirmu dan sanggup untuk menerimamu apa adanya dirimu yang sekarang. Lupakan masa lalu dan melangkah maju kedepan, itu yang aku harapkan. Andainya nanti aku sendiri lagi, aku rela jika itu memang pilihanmu dan keinginanmu. Apapun asalkan kau merasa bahagia, jauh darimu pun aku rela jika itu memang keinginanmu. Namun yang harus kamu tahu, Cinta kasih sayangku tidak lekang oleh sang waktu.
Bahkan aku tak pernah memperdulikan siapa kamu dan darimana kamu, aku tak peduli dengan latar belakangmu seperti apa, yang aku tahu aku sangat mencintaimu dengan setulus hatiku. Sejar dari awal pertama kali kita bertemu 4 tahun lalu dan kemudian menjalin asmara, sampai sekarang sudah 3,5 tahun kita berpisah, aku masih mencintaimu. Bukan hanya sekedar dikata, bukan hanya di mulut, namun aku juga memperjuangkannya semampu diriku berkorban untukmu.
Namun sepertinya semua itu tidak ada harganya dimatamu, mungkin aku hanya pelampiasan cintamu, namun kamu adalah permata hatiku. Aku mencintaimu lebih dari yang kamu tahu, harus berapa kata aku ucap, harus berapa puisi aku buat, harus berapa besar yang aku korbankan, bahkan aku tak peduli dengan harga diri itu hanya untukmu seorang. Jikapun aku harus berkorban untukmu sampai mati, aku rela dan aku ikhlas, namun tidakkah kau sadari betapa berartinya dirimu untukku?
Sekian lama aku nantikan hadirmu kembali, kini akhirnya kau kembali datang membawa luka lama yang belum terobati. Aku senang dengan hadirmu dan sanggup untuk menerimamu apa adanya dirimu yang sekarang. Lupakan masa lalu dan melangkah maju kedepan, itu yang aku harapkan. Andainya nanti aku sendiri lagi, aku rela jika itu memang pilihanmu dan keinginanmu. Apapun asalkan kau merasa bahagia, jauh darimu pun aku rela jika itu memang keinginanmu. Namun yang harus kamu tahu, Cinta kasih sayangku tidak lekang oleh sang waktu.
0 comments:
Post a Comment